Seperti Kemarin, Hari Ini Aku Hidup.
Aku bersyukur masih bisa merasakan apapun hari ini. Ada getir, takut, kecewa, amarah, harapan, dan segala yang menyertainya. Barangkali hidup memang seperti ini, terus menerus bertaruh pada hal yang belum terjadi, dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Hari ini aku bersyukur masih punya harapan, masih punya kehendak untuk hidup, masih bisa bangun pagi, makan sahur, dan menyeduh kopi dengan sedikit gula. Kelak, jika kesedihan itu hadir lagi, aku akan merengkuhnya lagi, dan tak apa jika harus kalah, sesekali. Dulu, aku takut akan hari esok, akan apa yang belum hadir, akan apapun yang tidak aku ketahui. Tapi kini aku akan menyerahkan diriku pada yang memiliki hidup, yang menguasai segalanya, dan aku tahu Ia akan memberikan yang terbaik, meski kadang aku harus berduka, kecewa, dan sedih terlebih dahulu. Aku merasakan getaran di dada, mulas di ulu hati, atas perasaan-perasaan yang berkelindan ini. Aku berharap akan jatuh cinta lagi, akan memiliki rasa yang utuh, jadi lebih baik, dan be...